One step Closer



Dunia ketidakteraturan tidur akan dimulai dari sekarang. Ujian blok sudah melambai-lambaikan sayapnya untuk segera didatangi. Siap nggak siap, harus dihadapi. Beginilah hidup di Mapro, kata senior-senior memang sangat hectic karena tiap hari berurusan dengan klien - laporan, namun di sisi lain tetap diniatkan untuk ibadah dan berproses. Tentu saja, berproses menjadi pribadi yang lebih matang dan siap menjalani kehidupan yang akan datang. Selamat datang di kehidupan dua setengah tahun yang penuh dengan suka duka untuk berproses menjadi Psikolog.
Berbagai skill harus dikuasai, dan itu semua mustahil tanpa adanya self disclosure-keterbukaan diri calon Psikolog. Whatever it is, we are deserve to be okay not to be okay, I think you know what I mean. Jadi, kita harus bersiap untuk bisa baik-baik saja bahkan dalam keadaan yang memang tidak baik untuk diri kita. Ya itulah Psikolog. Mengaduk-aduk urusan orang, rela dititipi cerita dan sebagian masalah hidup orang lain meskipun keadaan hati diri sendiri ga karuan. Keep the secret until the end of time, wuushh..
“Jangan menolak berproses,” pesan Profesor saya, Bu Bo. Beliau ini salah satu pakar di bidang psikologi transpersonal, dan menjadi koordinator bidang klinis. Pribadinya yang unik menjadikannya bisa dikenal baik dan menempati ruang hati kami yang paling dalam. Semoga beliau selalu berbaik hati kepada kami menularkan ilmunya, dan bisa menemani kami untuk menjadi pribadi yang pandai bersyukur kepada Allah.
Berangkat jam 7 pagi, pulang jam 10 malam, nggak masalaaah... Nggak tidur, mata berkantong, hingga banyak nangis. Ya itulah ciri kelas Klinis. Menghadapi berbagai ketidak pastian, adalah pressure tersendiri. Tapi apa jalan yang bisa diambil? Ya bersyukur dan dijalani dengan suka cita. Toh, itu semua akan menuai hasil yang menyenangkan suatu saat nanti, ketika kami semua sudah resmi disumpah menjadi Psikolog dan menjalani profesi Psikolog. Akan merindukan masa-masa ini jika masing-masing sudah terjun di bidang kerja masing-masing. Akan jadi seperti apakah saya setahun, dua tahun hingga beberapa tahun mendatang? Who knows kan? Saya hanya berharap saya bisa menjadi pribadi yang lebih matang secara emosional dan bisa lebih bermanfaat bagi orang lain dengan apa yang saya miliki.
Diiringi lagunya Bai Ann-Incredible Journey, saya berharap bisa menjadi best friend dari segala tantangan yang ada di depan mata. Saya yakin, saya bisa melewati ini semua, karena saya punya Allah, orang tua, dan 33 orang Psikolog di kelas yang menjadi partner berbagi. Semoga...ya semoga....kami bisa melalui ini semua dengan lancar. Amin ya robbal alamin.
Untuk siapapun yang sedang memperjuangkan mimpinya, tetap yakin dan teguh dengan apa yang kalian inginkan. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita benar-benar fokus, karena Allah akan selalu menunjukkan jalan bagi umat-Nya yang selalu berusaha dan berdoa.

Komentar