Perayaan, penting kah?



Setiap dari kita pasti pernah merayakan suatu hal. Entah itu ulang tahun, kelahiran, pernikahan, wisuda, dan pesta-pesta lainnya. Apakah perayaan memang sepenting itu dalam hidup manusia?
Sebuah acara dimana orang-orang yang berada di sekeliling kita, baik itu jauh ataupun dekat yang memiliki hubungan pertemanan maupun persaudaraan berkumpul menjadi satu. Bukan hanya hari yang membahagiakan, hari dimana kita kehilangan seseorang terkasih juga merupakan kegiatan seremonial yang bermakna.

Ramadhan dan Syawal kemarin menjadi bulan yang tak terlupakan bagi keluarga saya. Salah seorang adik sepupu yang menjadi kesayangan kami meninggal dunia. Mungkin sudah ada yang pernah membaca di postingan saya sebelumnya disini. Ya, kami memang kehilangan sosok ceria tersebut. Idul Fitri, menjadi momen dimana pada tahun-tahun sebelumnya diliputi kegembiraan, tidak bisa seceria itu. Idul Fitri tahun ini terasa berbeda. Kehilangan seseorang memang menyedihkan, tapi kami tahu kami bisa melewatinya. Isak tangis dan wajah murung itu perlahan akan berganti dengan senyuman dan tawa renyah. Bukan...bukan berarti kami melupakan ia yang telah tiada, tapi kami juga butuh untuk melanjutkan hidup dengan bahagia. Ia yang telah tiada, akan selalu menjadi orang yang berarti dalam hidup kami. Karenanya, kami menjadi sadar bahwa hidup ini tidak pasti. Kita hidup di dunia hanya sebentar saja, dan suatu saat akan dipanggil kembali oleh Sang Pemilik.

Idul Fitri lalu juga menjadi berbeda ketika salah satu anggota keluarga saya tidak bisa hadir, yaitu adik. Ia harus mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Selama 2 bulan sejak awal Ramadhan ia harus mengikuti kegiatan tersebut. Tentu ada yang kurang, tapi kami sekeluarga tahu bahwa kegiatan tersebut akan menjadi momen tak terlupakan dalam hidupnya. Biarlah 2 bulan tersebut menjadi waktu pembelajaran baginya ketika jauh dari keluarga. Meski banyak orang memilih untuk mudik, tapi rasanya tidak mungkin bagi tim mereka untuk mudik dari Konawe ke Pulau Jawa. Tak apa... bagi saya pengalaman itu akan menjadi pengalaman changing her life. Benar saja, ketika pulang ke Surabaya beberapa hari yang lalu ia bisa bertutur tentang pengalamannya yang merupakan pengalaman berharga. Meski kulitnya menghitam karena teriknya matahari di tanah Konawe, ia mendapatkan pembelajaran hidup yang baru yang tak akan didapatnya saat di Jawa.

Tak lama setelah itu, Syawal pun menyambut. Salah seorang sepupu melangsungkan lamarannya dan meminang seorang perempuan yang menjadi pujaan hatinya. Momen bahagia ini akan berlanjut di Akad nikah bulan Desember nanti. Momen yang menjadi perubahan fase hidup baginya ini disambut dengan sukacita oleh seluruh anggota keluarga kami. Meski kesedihan itu masih ada di pelupuk, tapi sukacita akan hadirnya anggota keluarga baru tak dapat dibendung.

Satu lagi keberkahan yang dirayakan ialah momen wisuda pada 19 Juli lalu. Menjadi momen berharga bagi saya ketika bisa menyaksikan kedua orangtua di hari dimana saya lulus kuliah untuk kedua kalinya. Saya merasa bersyukur ketika kedua orangtua dapat menyunggingkan senyum ke arah saya saat membaca sumpah psikolog dan berjabat tangan dengan pimpinan fakultas. Banyak pula ucapan dari para kerabat yang dikenal oleh bapak dan ibu yang ikut senang dengan kelulusan saya. Begitu juga dengan teman-teman yang menjadi inner circle saya selama ini. Mereka membawakan berbagai hadiah bermacam-macam yang diberikan dengan tulus. Senyuman mereka membersamai kebahagiaan saya selama hampir 6 semester berjuang menyelesaikan kuliah ini.

Bagi saya, perayaan merupakan hal yang spesial dimana orang-orang terdekat menularkan energi positifnya kepada yang sedang memiliki hajat. Baik itu acara perayaan yang membahagiakan maupun yang lain. Perayaan merupakan momen untuk mengingatkan pada perubahan fase hidup. Perayaan adalah momen dimana kita mengakui adanya pergantian, dimana kita menyadari ada yang berubah dari momen ini. Benar saja, bahwa perayaan bukan hanya seremonial tapi momen saling mendukung dan mengakui bahwa kita tidak akan benar-benar kehilangan orang-orang baik di sekitar kita.

Komentar