Angin segar Psikologi Positif di Indonesia

Awal bulan Oktober lalu ada sebuah pertemuan dari HIMPSI Jatim. Pertemuan yang sangat bermanfaat bagi para psikolog untuk melebarkan jaringan sesama rekan sejawat. Selain acara rutin pertemuan, ada juga pengenalan beberapa asosiasi baru yang baru dibentuk, yaitu psikologi kelautan, psikologi olahraga dan psikologi positif. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah asosiasi psikologi positif Indonesia (AP2I).

Perkembangan psikologi positif sudah cukup pesat, utamanya di negara-negara lain. Seperti di Amerika, Selandia Baru, Cina hingga India. Beberapa konferensi psikologi positif telah sukses dilaksanakan di beberapa negara tadi. Lantas sebenarnya ngapain sih orang-orang psikologi tertarik ke topik psikologi positif ini? Padahal teori-teori psikologi yang sebelum-sebelumnya sudah sangat mapan adanya.

Pertama, psikologi positif lahir dari seorang tokoh yang bernama Seligman. Kemudian beliau bersama rekan-rekan psikolog lain yaitu Mihaly Csikszentmihalyi, Ed Diener, Kathleen Hall Jamieson, Chris Peterson, dan George Vaillant mengembangkan psikologi positif pada tahun 1998. Psikologi positif sendiri bertujuan agar individu memiliki hidup yang menyenangkan, baik, dan bermakna. Tapi sebenarnya apa pengertian psikologi positif? Menurut Compton (2010) psikologi positif adalah studi ilmiah tentang fungsi manusia yang optimal (virtues dan human strength), tujuannya untuk menemukan dan mempromosikan faktor yang memungkinkan individu, komunitas dan masyarakat untuk tumbuh dan berkembang. Hampir mirip, menurut pencetusnya sendiri yaitu Seligman (2002) psikologi positif adalah kekuatan pada manusia yang bertindak sebagai buffer melawan gangguan mental dengan courage, future mindedness, optimism, interpersonal skill, faith, work ethic, hope, honesty, perseverance, the capacity for flow and insight, dll.  

Psikologi positif hadir sebagai penyempurna dari madzhab psikologi yang sebelumnya lebih berfokus pada "menyelesaikan masalah" seperti gangguan, kesulitan, yang selama ini menjadi fokus utama dari psikologi klinis. Jika diibaratkan grafik normalitas yang seperti pendulum terbalik, psikologi positif bergerak ke arah kanan dengan fungsi mengoptimalkan potensi individu menjadi lebih baik, lebih hebat dan lebih luar biasa (udah kaya motivator belum kata-katanya 😂). Selain itu, psikologi positif fokus pada kesejahteraan individu. Kesejahteraan ini bukan melulu secara finansial, tapi secara psikologis. Sumber psikologis yang membuat individu merasa sejahtera adalah flourishing.

Secara tidak langsung, psikologi positif memberikan kontribusi terhadap tujuan perkembangan dunia. Di tiap era, ada fokus utama dan diukur dengan indikator pada tiap negara. Pada tahun 2000-an, fokus utama perkembangan dunia ialah pada kebahagiaan yang diukur dengan Gross National Happiness (GNH). Berbeda dengan era tahun 1990-an yang berfokus pada perkembangan manusia dan tahun 1950-1960 yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan indikatornya ialah Gross Domestic Product (GDP). Hasilnya, GNH Indonesia pada tahun 2000-an ini lebih tinggi dibandingkan GDP-nya. Hal ini bisa diartikan bahwa orang-orang Indonesia bisa dikatakan bahagia, meski dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak secepat negara lainnya.Target psikologi positif pada tahun 2000-an ini ialah pada emosi positif, keterikatan, dan makna yang nantinya berakhir pada kepuasan hidup.

Kembali lagi kepada flourishing, yaitu menurut Huppert (2009) ialah pengalaman hidup yang berjalan dnegan baik, yang merupakan kombinasi dari perasaan baik dan berfungsi secara efektif. Flourishing sinonim dari level kesejahteraan mental yang tinggi dan melambangkan kesehatan mental (Keys, 2007; Ryff dan Singer, 1998). Flourishing merupakan gabungan dari "doing" dan "being". Doing adalah orientasi pada tujuan dan hasil yang merupakan cerminan dari harapan, usaha yang merupakan cerminan dari optimisme, pengembangan diri dan prestasi, serta selalu bergerak ke depan. Sedangkan being adalah memikirkan masa kini (here and now), diri yang penuh atau utuh, kesadaran penuh, serta keselarasan atau harmoni dengan semensta. Keduanya ini kemudian menjadi sebuah power atau kekuatan. Bisa diwujudkan dengan melakukan mindfulness, meditasi, yoga dan semacamnya. Di saat individu berada pada tahap flourishing, akan muncul kreativitas. Hal ini muncul di saat individu berada pada gelombang otak alpha. Bisa diketahui dari alat bernama EEG dengan mengukur level kesadaran otak.

Lantas bagaimana penerapan psikologi positif pada tahap intervensi individu?
Contohnya pada kasus depresi, bisa diterapkan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dan Positive Psychology Intervention (PPI) untuk mempengaruhi perubahan depresi dan kepuasan hidup. Pada studi lain yaitu meta analisis terhadap 51 studi tentang PPI yang melibatkan 4266 orang, menunjukkan bahwa PPI dapat meningkatkan wellbeing (kesejahteraan) dan mengurangi depresi. Positive CBT merupakan langkah untuk membangun resiliensi pada klien. Hal ini yang menjadi perlu digaris bawahi. Intervensi yang juga sedang berkembang di Indonesia ialah positive psychotherapy (PPT) yang dicetuskan oleh Rashid, Seligman menganggap bahwa individu yang mengalami depresi ialah karena kurangnya kesejahteraan, kurangnya emosi positif, keterikatan, dan makna hidup. Pada PPT, sesi terapi dilaksanakan selama 14 sesi. Dan masih banyak lagi intervensi yang berbasis pada psikologi positif seperti mindfulness X, mindfulnes-based strength practice (MBSP), dll.

Beberapa tips yang bisa dilakukan oleh individu agar lebih bisa menerapkan psikologi positif dalam hidup ialah dengan membuat jurnal kebersyukuran. Tulis 1 sampai 3 hal yang disyukuri pada hari ini, setiap harinya secara konsisten. Kalau bisa waktunya yang konsisten juga, misalkan pada pagi hari ya pada pagi hari terus... sesuaikan dengan jadwal dan kesibukan masing-masing. Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan menjalani hidup lebih berkesadaran, misalkan dengan jalan berkesadaran, berbicara dan mendengarkan secara berkesadaran, menyetir secara berkesadaran, dan belanja secara berkesadaran. Dan yang terakhir, dengan berlatih pernapasan yaitu meditasi.

Jadi, siapa nih yang tertarik untuk bergabung menjadi bagian dari psikologi positif Indonesia? Seperti tujuan awalnya, bahwa AP2I adalah suatu asosiasi yang bertujuan agar manusia memiliki kehidupan yang baik, kehidupan yang menyenangkan, dan kehidupan yang bermakna (have a good life, have a pleasant life, dan have a meaningful life). Asosiasi yang diketuai oleh Dr. Nurlaila Effendy, M.Si ini punya website di sini, silahkan dikepoin. Semoga kita bisa selalu punya hidup yang baik dan bermakna ya!
Sumber: www.goodreads.com

Komentar