Jadi pengajar, apa enaknya?

Jika ditanya, "Enak ngga jadi dosen?"" Jawaban saya spontan, "Jadi dosen itu menyenangkan..."
Bagaimana tidak? Setiap harinya menghadapi mahasiswa dan belajar hal baru yang mungkin selama ini tidak kita ketahui. 
Setiap kali berada di kelas, saya tahu bahwa saya hanya berjarak satu malam dibandingkan dengan mereka para mahasiswa. Malam sebelum saya ngajar, saya belajar dan baca-baca. Sedangkan mereka, belum tentu.

Tapi tentu setiap pekerjaan apapun itu, ada suka dan duka rasanya. Tidak melulu tentang kebahagiaan yang dicari dalam pekerjaan, tapi yang terpenting adalah maknanya. Seberapa besar arti pekerjaan tersebut bagi tiap orang dan bagaimana ia mempengaruhi banyak aspek dalam hidup. Makna, adalah jawaban bagi tujuan yang dicari.

Setiap kali berinteraksi dengan mahasiswa yang haus akan pengetahuan, kemudian menghampiri dan kami bertukar pikiran, ada rasa yang tak bisa dideskripsikan. Seketika saya tahu, bahwa memang kehidupan yang membuat saya merasa benar-benar ada adalah di bidang ini, tidak jauh-jauh dari kampus. Kalau kata orang-orang, 'buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.' Tetapi bagi saya, eksplorasi itu perlu meski pada akhirnya tetap tidak akan jauh-jauh profesinya dengan orangtua.

Selain berinteraksi dengan mahasiswa, hal lain yang saya dapatkan adalah kesempatan untuk bisa mendapatkan penguatan akademik berupa pelatihan, workshop, seminar dan sebagainya. Hal ini tentunya penting untuk mengembangkan softskill dalam mengajar maupun sebagai pribadi. Ke depannya, akan ada kesempatan untuk melakukan penelitian-penelitian yang tentunya menjadi pembuka jalan untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

Ya, semoga saja. 

Bagaimanapun kondisinya, saya mencoba untuk bisa melakukan yang terbaik demi mahasiswa dan kampus, begitu juga kepada bangsa dan agama (ecieee.......). Semoga ini menjadi salah satu kontribusi baik seorang warga negara bagi negaranya. Aamiin ya robbal alamin...

Komentar