Semuanya pasti tahu siapa itu Siti Idola Cilik??? namanya emang cewek tapi anaknya tomboy banget, dan tampangnya cakep, ga cantik.
Siapa yang ngira anak satu ini dulunya adalah seorang anak jalanan. Dia belajar di sebuah Sanggar yang menampung para anak-anak jalanan agar lebih terarah sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Yaitu Sanggar Alang-Alang yang didirikan oleh Om Didit HP.
Ada sebuah cerita yang sangat membuat Ayun sangat ingat pada Siti. Kejadian ini terjadi setahun yang lalu. Saat Ayun disuruh oleh sekolah untuk mewakili sekolah ikut Lomba Karya Tulis di ITS yang temanya “Urban Issue Competition’, Ayun dan 2 teman Ayun mengambil tempat Penelitian di Sanggar ini. 2 teman Ayun tersebut adalah si Fifi dan Ata chan.
Pertama kali Ayun datang ke sana dengan pengorbanan yang sangat keras. Memang jarak sekolah dengan Sanggar ga seberapa jauh. Tapi beban yang kami angkut sangat berat, yaitu beberapa kardus yang berisi ‘rahasia’ lah, pokoknya akan kami sumbang ke Sanggar Alang-Alang tersebut.
Ayun dan temen2 begitu takjub dengan prestasi yang diraih oleh anak-anak berbakat ini. Banyak sekali piala dan piagam penghargaan karena prestasi mereka yang banyak orang memandang sebelah mata.
Saat hari ke-berapa gitu, pokoknya Ayun lupa. Ayun datang lagi ke sana untuk mewawancarai Om Didit HP, Ayun ngobrol2 dengansalah satu Pengasuh di sana yaitu Mbak Nurul. Dia mengenalkan Ayun pada seorang anak yang benar2 gak Ayun duga yang sekarang anda kenal degan nama Siti. Memang ga secara langsung sih kita kenalan, tapi Ayun masih inget percakapan kita ber-3.
Mbak Nurul : Eh, anak yang barusan lewat itu tebak, cewek apa cowok?
Ayun : Cowok kan??
Mbak Nurul : Salahh dek, itucewek. Namanya Qomariyah (Lalu Qomariyah lewat) Eh, sini Qomariyah…..
Ayun : (melongo)
Si Qomariyah malu-malu gitu di depan kita, Ayun Cuma senyum2 aja gitu, heran. Ni cewek ga ada cowok2nya sama sekali dehh….
Obrolan terus berlanjut, mau tau kita ngobrolin siapa? Ngobrolin Qomariyah!!! Hehehe….
Ternyata dari sini kita tahu kalu dia itu pinter nge-Drum, gitar, en tinju. Itu dibuktikan saat Ayun diundang ama Mbak Nurul untuk liat Perayaan Ulang Tahun Sanggar Alang-Alang di taman bungkul. Ayun dateng bersama Bapak dan Tita. Memang telat siihh….tapi pas Ayun ke sana, si Qomariyah tampil nge-Drum dengan memukau. Ayun kagum bangett…..
Pas hari terakhir Ayun kesana, Ayun ngeliat dia manggil2 nama Ayun. Lho, kok bisa tau?? Ayun pura2 aja berantem ama dia, saling menghina gitu. Ayun panggil dia Qomar. Heheh….
Dan Ayun pengen kasih dia sesuatu yang mungkin ga berharga, tapi ada harapan Ayun di balik semua itu. Yaitu Ayun pengen ngasih dia sebuah bintang yang biasanya di taruh di Kamar, dan kalau lampu dimatiin, tuh bintang tetep bersinar. Ayun pengen agar dia tetep jadi dirinya sendiri dengan ke-tomboyannya, tapi tetep jadi perempuan. Dan Ayun berharap kelak dia bisa menajdi seorang bintang.
Entah, dia masih inget atau nggak sama Ayun. Ayun nggak berharap banyak, karena dia sekarang pasti udah punya fans dimana-mana dan Ayun hanya bisa ngeliat dia dari jauh. Ayun cantumkan nama dia loh di Ucapan terimakasih Karya Tulis Ayun waktu itu. Karena dia juga kasih kita support,. Semoga saja dia tetep jadi ‘Qomariyah’ yang tetap seperti dulu, masih inget dengan teman2 lamanya.
Pesan: Kisah ini adalah Kisah Nyata, Ayun bener2 nggak bo’ong….sumpeh dehhh….
Tuh kan si Siti, ama salah seorang anak Sanggar.....
Nih poto sewaktu kita ada disana, tapi Ayun nggak ada….yang ada cuman Fifi, Ata chan dan Ayu di pintu bagian samping Sanggar Alang-Alang.
Siapa yang ngira anak satu ini dulunya adalah seorang anak jalanan. Dia belajar di sebuah Sanggar yang menampung para anak-anak jalanan agar lebih terarah sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Yaitu Sanggar Alang-Alang yang didirikan oleh Om Didit HP.
Ada sebuah cerita yang sangat membuat Ayun sangat ingat pada Siti. Kejadian ini terjadi setahun yang lalu. Saat Ayun disuruh oleh sekolah untuk mewakili sekolah ikut Lomba Karya Tulis di ITS yang temanya “Urban Issue Competition’, Ayun dan 2 teman Ayun mengambil tempat Penelitian di Sanggar ini. 2 teman Ayun tersebut adalah si Fifi dan Ata chan.
Pertama kali Ayun datang ke sana dengan pengorbanan yang sangat keras. Memang jarak sekolah dengan Sanggar ga seberapa jauh. Tapi beban yang kami angkut sangat berat, yaitu beberapa kardus yang berisi ‘rahasia’ lah, pokoknya akan kami sumbang ke Sanggar Alang-Alang tersebut.
Ayun dan temen2 begitu takjub dengan prestasi yang diraih oleh anak-anak berbakat ini. Banyak sekali piala dan piagam penghargaan karena prestasi mereka yang banyak orang memandang sebelah mata.
Saat hari ke-berapa gitu, pokoknya Ayun lupa. Ayun datang lagi ke sana untuk mewawancarai Om Didit HP, Ayun ngobrol2 dengansalah satu Pengasuh di sana yaitu Mbak Nurul. Dia mengenalkan Ayun pada seorang anak yang benar2 gak Ayun duga yang sekarang anda kenal degan nama Siti. Memang ga secara langsung sih kita kenalan, tapi Ayun masih inget percakapan kita ber-3.
Mbak Nurul : Eh, anak yang barusan lewat itu tebak, cewek apa cowok?
Ayun : Cowok kan??
Mbak Nurul : Salahh dek, itucewek. Namanya Qomariyah (Lalu Qomariyah lewat) Eh, sini Qomariyah…..
Ayun : (melongo)
Si Qomariyah malu-malu gitu di depan kita, Ayun Cuma senyum2 aja gitu, heran. Ni cewek ga ada cowok2nya sama sekali dehh….
Obrolan terus berlanjut, mau tau kita ngobrolin siapa? Ngobrolin Qomariyah!!! Hehehe….
Ternyata dari sini kita tahu kalu dia itu pinter nge-Drum, gitar, en tinju. Itu dibuktikan saat Ayun diundang ama Mbak Nurul untuk liat Perayaan Ulang Tahun Sanggar Alang-Alang di taman bungkul. Ayun dateng bersama Bapak dan Tita. Memang telat siihh….tapi pas Ayun ke sana, si Qomariyah tampil nge-Drum dengan memukau. Ayun kagum bangett…..
Pas hari terakhir Ayun kesana, Ayun ngeliat dia manggil2 nama Ayun. Lho, kok bisa tau?? Ayun pura2 aja berantem ama dia, saling menghina gitu. Ayun panggil dia Qomar. Heheh….
Dan Ayun pengen kasih dia sesuatu yang mungkin ga berharga, tapi ada harapan Ayun di balik semua itu. Yaitu Ayun pengen ngasih dia sebuah bintang yang biasanya di taruh di Kamar, dan kalau lampu dimatiin, tuh bintang tetep bersinar. Ayun pengen agar dia tetep jadi dirinya sendiri dengan ke-tomboyannya, tapi tetep jadi perempuan. Dan Ayun berharap kelak dia bisa menajdi seorang bintang.
Entah, dia masih inget atau nggak sama Ayun. Ayun nggak berharap banyak, karena dia sekarang pasti udah punya fans dimana-mana dan Ayun hanya bisa ngeliat dia dari jauh. Ayun cantumkan nama dia loh di Ucapan terimakasih Karya Tulis Ayun waktu itu. Karena dia juga kasih kita support,. Semoga saja dia tetep jadi ‘Qomariyah’ yang tetap seperti dulu, masih inget dengan teman2 lamanya.
Pesan: Kisah ini adalah Kisah Nyata, Ayun bener2 nggak bo’ong….sumpeh dehhh….
Komentar