Perbedaan utama
wisuda antara Universitas Brawijaya dengan Universitas lainnya adalah jumlah
wisudawan UB yang selalu tetap, setiap kali wisuda pasti jumlahnya 1000 orang.
Beda dengan universitas lainnya yang mungkin bisa berubah dari wisuda satu ke
wisuda lainnya. Entah kenapa, kalo menurut beberapa staf akademik sih karena
keterbatasan tempat yang UB punya. Jadi, mau ga mau kami harus antri wisuda
misalnya kami kehabisan kuota. Padahal, tiap tahunnya UB menerima mahasiswa
sebanyak 13.000-15.000, sedangkan yang diwisuda tiap tahunnya maksimal 6000
orang. Seimbang? TIDAK!
Entah apa yang ada
di pikiran para pemegang kebijakan Universitas ini, kok nggak proporsional
antara yang masuk dengan yang keluar. Jadi sebel sendiri, karena saya merasakan
bagaimana rasanya ngantri dan mengurusi berbagai persyaratan yang bikin ribet.
Masya Allah...mau diwisuda aja ribetnya kaya gini, pake ngurus ini itu
lah..lalalala....kalo belum siap dengan sistem online ya jangan maksa dong.
Sudah kompre dari sebulan yang lalu, sampe sekarang status di web kemahasiswaan
saya masih dikatakan belum lulus, apa coba? Padahal sudah ngurus ke Rektorat
lantai 5. Sistemnya ga beres nih..semoga saja bisa dapet wisuda yang gelombang
bulan November ini. Amiinn....
*maaf, ini tulisan
meleda-ledak karena korban dari ribetnya ngurus wisuda yang tak kunjung selesai. Tapi Alhamdulillah kemarin hari Rabu sudah beres semua dan insya Allah saya diwisuda bulan Oktober atau November ini.
Komentar