Sejak
SMA, saya selalu senang mendengar kata kota ini, “Yogyakarta, never ending
Java” Entah kenapa, saya senang aja,
seperti back to home. Beberapa tahun kemudian tepatnya awal tahun 2013 lalu,
setelah mengalami kejadian pahit, saya diajak teman-teman UKM Tegazs untuk
belajar dan refreshing di Yogya, dan firasat “back to home” tersebut kembali
lewat. Awal tahun 2014 saya kembali ke Yogya karena ada project dengan dosen
saya, kembali firasat itu lewat dan ada magnet “kembalilah ke Yogya lagi” ketika
saya harus pulang ke Surabaya. Beberapa minggu ini saya baru menyadari bahwa
firasat ini memang benar, ini merupakan panggilan untuk saya menimba ilmu di
kota ini, dan saya diberi kesempatan sekarang ini. Benar-benar Subhanallah....
Saya
pun mengingat kembali, kenapa saya tidak masuk S2 tahun lalu saja, dan kenapa
Allah membuat skenario untuk saya Ujian Kompre tanggal 9 Juli, padahal
penutupan S2 tanggal 7 Juli. Akhirnya saya pun telat daftar karena tanggal
tersebut saya belum lulus. Ternyata...saya diterima di tahun ini biar bisa
bareng dengan adik saya yang barengan masuk ke S1. Agar orang tua kami bisa
melepas kami ke perantauan berdua, agar kami bisa belajar bersama, dan banyak
lagi agar lainnya. Memang skenario Allah paling indah untuk makhluk-Nya.
Beberapa
resolusi sudah saya canangkan, semoga selama 24 bulan di kota ini saya bisa
melakukan hal yang bermanfaat bagi minimal diri sendiri dan orang lain.
Menempuh profesi Psikolog Klinis menurut beberapa orang bukan hal yang mudah
mengingat kami harus sibuk seama hari-hari untuk kuliah dan praktek, tapi ini
semua akan saya jalani dengan senang, Bismillahirrahmanirahim...semoga ini bisa
membuat perubahan bagi diri saya dan keluarga saya nantinya. Amin ya robbal
alamin.
Komentar