Saat
ada kata lelah dan keluhan, saat itu juga saya kembali kepada niat dan tujuan
awal saya ada disini.
“Tuhan
tidak pernah salah menempatkan hamba-Nya”
Saat
itu juga saya kembali yakin, bahwa tidak ada proses yang sia-sia. Semuanya
berarti dan bermakna. Ketika hari dipenuhi dengan kampus-kos-tempat klien,
bahkan untuk meningkatkan subjective
wellbeing diri sendiri saja tidak sempat. Saya percaya Tuhan memberikan
situasi ini untuk bisa saya lewati.
Ada
satu hal yang menurut orang freaky,
namun tetap akan saya lakukan. Ketika yang lain menghabiskan waktu untuk nonton
di XXI atau wisata ke tempat mahal, saya lebih suka berkeliling mengitari kota
ini, kembali mengingat saat saya jatuh cinta pada setiap sudut kota. Mendengarkan
alunan permainan musik tradisional khas Jogja di perempatan lampu merah menjadi hiburan tersendiri.
Mengomentari setiap hal yang diobservasi dengan subjektivitas pribadi.
Mensyukuri bahwa saya lebih beruntung dari jutaan orang lain di luar sana yang
menginginkan posisi saya saat ini.
Saat
itu juga, semangat ini kembali. Meski tak seberuntung orang lain yang bisa
dengan sekali jentikan tangan bisa sampai ke luar negeri untuk liburan, tapi
saya tetap bersyukur dan akan tetap seperti ini.
Komentar