Terkadang,
merelakan apa yang kita punyai adalah cara Allah meminta kita untuk selalu
mengingat-Nya. Dalam rangka mengenang data-data saya selama 2 bulan terakhir
yang hilang karena hardisk laptop yang tiba-tiba mati di tengah jalan, saya mau
menulis sedikit. Ceritanya saya lagi ngerjakan tugas minor PIO kelompok, ketika
lagi buka email kok lama banget ga bisa ngedownload tugas dari teman-teman?
Seketika laptop saya hitam dan mati. Entah ada tulisan apa yang intinya hardisk
di laptop impaired alias damage. Oh ya Allah... gimana ini?
Sedangkan jam menunjukkan angka 10, tugas dikumpulkan jam 13. Ada waktu 3 jam
tapi ini kan hari Jum’at? Mana ada servis yang buka? Tapi nekat-nekatan lah...
mandi cepet-cepetan dan segera ke tempat servis yang saya kenal di Pogung.
Sampai disana, mbak-mbaknya bilang ditunggu dulu 30 menit. Eh ternyata dia baru
sadar kalo ini hari Jumat dan mas-mas yang servis lagi Jum’atan. Argh....kenapa
ga bilang dari tadi. Udah panick attack nih...
Saya
pun nyari tempat servis lain yang buka di daerah Jakal, eh nemu akhirnya di
sebuah kios kecil yang ga begitu keliatan. Sepertinya mas-nya non muslim jadi
dia ga Jum’atan, dan ada anjing di tempat servisnya jadi fix saya bisa servis deh
disini. Setelah diutak atik kata masnya hardisk saya ga bisa diselamatkan.
Kalopun bisa 1 folder harganya 200ribu, tinggal dikali aja? Alamak.... itu ada
ratusan folder di tempat saya... Saya masih punya back upan tapi hanya
sebagian. File HPP Exit Test klien-klien saya ada disana semuaanyaaaa..... Ya
Allah... rasanya langsung lemes ga bertenaga. Mau nangis tapi mata rasanya udah
ga kuat nangis saking shocknya. Rasanya saraf parasimpatis saya udah ga
berdaya. Akhirnya saya buat keputusan kalau ganti hardisk aja.
Tugas
yang dikumpul jam 13 ini gimana? Masih ada waktu 1,5 jam. Segera saya cari
warnet, ketik ketik ketik ketik 45 menit selesai! Alhamdulillah ada waktu
sekitar 30 menit buat ngampus. Sesampainya di Kampus, mbak Corey, Kak Nur, dan
Winda yang saya ceritain cuman melongo.
“Ayun,
kamu kok bisa sekuat itu sih?” langsung memeluk saya, puk puk...
Saya
nggak ingin dikasihani. Toh ini semua sudah kejadian, mau diapakan lagi? File
yang hilang? Ya sudah relakan saja. Saya bersyukur file saya hilang ketika
seluruh Exit Test sudah selesai, meskipun tidak semua file ada hardcopynya
karena saya lupa memback up ke dropbox. Saya jadi sadar bahwa tidak ada yang mengalahkan yang namanya "memori" manusia yang merupakan ciptaan-Nya karena untuk menghapus memori manusia sangat sulit.
Tapi benar-benar Alhamduilllah....
Meskipun sebenarnya sangat berat ketika mengetik kata “rela” ini. Memang benar
kata meme yang menyebutkan bahwa ketika kita ikhlas, sebaiknya seperti surat
Al-Ikhlas dimana tidak ada kata “ikhlas” di dalamnya. Jadi saya sudahi saja
postingan ini agar tidak semakin berlarut-larut. Yang terpenting sekarang
laptop saya sudah kembali baik, diinstal ulang, dan datanya hilang semua.
Alhamdulillah masih diberi cobaan di kala Ramadhan oleh Allah untuk menguji
kekuatan makhluk-Nya.
Komentar