Sedang musim berbagai makanan yang berbahan dasar pisang. Hingga ada satu review dari youtuber ternama, sebut saja Raditya Dika yang membahas tentang makanan pisang nugget. Ajaibnya video berdurasi sekitar 17 menit itu jadi trending beberapa saat, meski ga lama. Artinya, banyak orang yang berminat dengan makanan pisang atau ada kesimpulan lain, saya ga mau bahas aja.
Ada juga usaha yang baru dibuka oleh Kaesang, juga berbahan dasar pisang yang diberi topping beraneka ragam. Nggak mau kalah juga, Gisel yang buka usaha pisang bernama banagirl juga semirip konsepnya dengan makanan pisang lain. Di Surabaya sendiri, ada namanya Gorengan Girang yang dia mengkreasikan gorengan konvensional yaitu pisang dengan toping yang beraneka ragam. Bedanya, di Gorengan Girang (Gorgir) ini ada menu lainnya yaitu ote-ote dan tahu sumedang. Ote-otenya sendiri dikreasikan dengan isian keju dan ada juga daging. Kalau toping pisangnya dari yang coklat, keju, nutella, milo, greentea, dan masih banyak lagi.
Sebenernya idenya sangat sederhana, berawal dari pisang goreng yang jadi jajanan sejak zaman dahulu kala. Kemudian di tangan orang-orang kreatif yang punya otak bisnis, disulaplah menjadi makanan kekinian yang buka hanya pisang goreng, tapi ada topingnya. Akhirnya makanan pisang pun punya nilai tambah. Alangkah lebih baiknya, jika pisang-pisang yang digunakan itu didatangkan dari daerah penghasil pisang seperti Sulawesi. Ada teman saya asal Sulawesi bilang bahwa di daerahnya yaitu Makassar, pisang itu udah nggak ada harganya karena saking banyaknya tanaman pisang disana. Kalau mau ambil ya silahkan, kalaupun mau beli juga murah sekali dengan harga yang bagi kami di Jawa sangat nggak manusiawi. Masa iya setandan pisang harganya hanya Rp. 1000 - Rp. 2000? Tapi nggak perlu jauh-jauh ke Sulawesi juga sih, di Jawa Timur sendiri seperti daerah Pacitan juga penghasil pisang yang cukup banyak. Maka, bisa tuh bahan dasarnya di"impor" dari daerah-daerah yang memiliki potensi penghasil pisang terbesar.
Kesimpulannya, usaha apapun itu sangat baik apabila berdasarkan kearifan lokal. Ini baru pisang, mungkin sebentar lagi muncul berbagai kreasi baru seperti coklat dari Blitar yang mengalahkan Toblerone, mangga alpukat yang mengalahkan mangga Thailand, batik Pekalongan yang mengalahkan pakaian Zara atau F21. Segala kemungkinan bisa saja terjadi di dunia yang serba dinamis ini kan?
Komentar