Ngaji Lubabul Hadits (Part 1)

Kesempatan ngaji di hari Minggu kemarin tidak akan saya sia-siakan. Bertempat di rumah seorang Ustadz yang saya hormati, beliau mengampu sebuah pondok pesantren di daerah Surabaya. Kalau dulu waktu SMA, bisa mendengarkan "ngaji" dari beliau hampir setiap hari, berbeda halnya dengan sekarang. Jika dulunya bisa sewaktu-waktu cerita tentang kondisi kelas, karena beliau adalah wali kelas kami. Sekarang, ya jelas nggak semudah itu. Meski harus meluangkan waktu nggak nonton Doraemon, nggak apa-apa lah demi mengejar kebaikan dan ridho Allah SWT.

Pengajian yang sebagian besar jama'ahnya adalah teman-teman sesama alumni SMA ini membahas kitab Lubabul Hadits.  Kitab ini ditulis oleh Syekh Jalaluddin As Suyuti, yang berisi 400 hadits yang dibagi dalam 40 bab. Tiap babnya berisikan 10 hadits. Pada pertemuan lalu, Ustadz membahas tentang bab 4, yaitu keutamaan bershalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW. 
Diawali dengan kisah Imam As-Syakik yang pergi ke Persia jauh-jauh untuk berdagang, kemudian ia mendapati seorang OB (Office Boy) yang setiap harinya kerjanya menyisiri rambut patung. Padahal patung tersebut tidak punya rambut alias gundul. Lantas ada seorang yang menghampiri Imam As-Syakik dan bertanya, "Mana yang lebih sia-sia, bekerja menyisiri rambut patung yang tidak ada rambutnya setiap hari, dengan mencari uang di dunia padahal nantinya juga ketika mati orang tidak akan membawa serta hartanya." Bingung kan? Iya.. saya juga bingung, awalnya. Tapi jawabannya adalah, kedua hal tersebut tidak ada yang sia-sia. Bahwa apa yang dikerjakan oleh OB maupun orang yang mencari uang untuk hidup dan ditinggal mati, adalah hal yang sama-sama bermanfaat. OB tersebut melakukan "pekerjaan" sebagai perawat patung untuk bisa membiayai hidupnya. Sama halnya dengan kita sehari-hari makan dan minum, toh nanti hasilnya akan dibuang juga menjadi feses. Lantas, buat apa makan minum kalau ujung-ujungnya sama saja akan dibuang?
Nah, satu kisah itulah yang cukup populer di kalangan santri, dan menjadi bahan perdebatan dengan alasan yang bermacam-macam. Kita di dunia ini hidup seakan takut kehilangan harta benda, dan berupaya semaksimal mungkin terus mencari hal-hal duniawi. Karena apa? Karena sebenarnya kita takut kehilangan. Maka, agar tidak takut kehilangan butuh apa? Ya, butuh jaminan.
Kalau orang sekarang menyebutnya dengan "asuransi" yang saat ini menjadi ladang bisnis. Tapi sebenarnya di dalam Islam, sudah diberikan jaminan kepada makhluk-makhluk yang senantiasa beriman dan bertakwa, yaitu jaminan surga. Di banyak ayat Al-Qur'an sudah disebutkan bahwa orang-orang yang sealu menjaga keimanan dan ketakwaannya akan diberikan hadiah yaitu surga. 

Maka, bersambunglah kepada hadits di bab 4. Bagaimana caranya mendapatkan asuransi tersebut? Salah satunya yaitu dengan bershalawat. Dalam kitab disebutkan bahwa, 

"Nabi Muhammad SAW bersabda: 'Barangsiapa bershalawat kepadaku 1000 kali maka takkan meninggal dunia sehingga diberikan kabar gembira masuk surga'." 

Kemudian dilanjutkan dengan hadits berikutnya, 

"Nabi Muhammad SAW bersabda: 'Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka karenanya Allah bershalawat sepuluh kali baginya. Barangsiapa bershalawat kepadaku sepuluh kali, maka karenanya Allah bershalawat seratus kali baginya. Barangsiapa bershalawat kepadaku seratus kali, maka karenanya Allah bershalawat seribu kali baginya. Barangsiapa yang bershalawat seribu kali maka takkan disentuh api neraka'." 

Masya Allah... begitu banyak balasan yang diberikan kepada orang yang bershalawat kepada Rasulullah. Anjuran yang dapat digugu dan ditiru adalah melakukan shalawat setiap Jum'at sebanyak 40 kali, maka Allah menghapus semua dosa-dosanya.

Dari sini saya dapat ilmu baru bahwa shalawat yang biasanya kita lantunkan jika ada momen tertentu, mulai dari sekarang bisa mulai ditambahkan dalam keseharian dan menjadi bagian dari nafas yang tak hentinya dihembuskan selama masih bisa hidup di dunia. Agar nantinya mendapatkan syafa'at dari baginda Rasulullah SAW. Aamiin ya robbal alamin.

Bagi yang ingin tahu seperti apa itu isi dari kitab Lubabul Hadits, bisa dicari di toko buku agama, mudah kok. Kalau nggak, ya bisa cari di playstore atau ada link blog disini  yang bisa dijadikan bahan bacaan dan perenungan. Semangat dan selamat menemukan arti dari beragama. 



Komentar