Alhamdulillahirobbil
alamin. Satu resolusi di tahun 2014 telah tercapai.Resolusi apa itu? Tunggu
tanggal 26 Januari ya.. Mungkin saja memang belum sepenuhnya tercapai, namun
ini merupakan langkah besar dalam hidup saya khususnya dalam dunia tulis
menulis. Semoga ini awal untuk keproduktifan saya membuat karya-karya yang bisa
mendunia. Meskipun masih sangat panjang prosesnya, semoga saya tetap bisa
menjaga dan istiqomah. Amin..
1
hal yang membuat saya bahagia lagi adalah saya bisa menjadi bagian dari
orang-orang yang lolos Indonesia Mengajar angkatan VIII. Pengumuman tanggal 6
dini hari lalu membuat saya terperangah, bagaimana bisa saya terpilih dari 9539
peserta dan masuk dalam 289 orang pemuda/pemudi Indonesia yang akan menjalani
proses seleksi berikutnya dari Indonesia Mengajar. Alhamdulillahirobbil
alamin...segala puji bagi Allah. Saya bersama 8 teman lain dari Universitas
Brawijaya akan mengambil bagian dalam seleksi Direct Assessment tanggal 20
Januari – 3 Februari nanti.
Jujur,
saya mengerjakan esai dan persyaratan IM ini beberapa jam sebelum deadline.
Misalkan deadline jam 00:00, saya baru mulai mengerjakan jam 21:00 dan selesai
jam 23:00 kemudian saya berdoa dan tidur. Unexpected aja rasanya bisa lolos
tahap pertama, tapi saya merasa do my best in essay and Allah do the rest.
Imaji
saya kembali menelisik ke masa lalu, saat saya masih jaman SD-SMP dimana saya
bercita-cita menjadi Guru di sekolah pedalaman, terinspirasi dari Butet
Manurung yang berada di pedalaman Sumatera dan mendirikan Sokola Rimba bagi
anak-anak pedalaman. Subhanallah...betapa perjuangannya sangat keras. Dari
sini, saya mendapat panggilan hati untuk ikut serta turun tangan membangun
Indonesia. Mendidik adalah kewajiban bagi kaum terdidik. Rasanya saya seperti
tak tahu balas budi jika sudah bisa menempuh pendidikan dari SD-Universitas,
tapi tidak membagikannya. Ini bukan soal besar kecilnya upah yang diterima,
karena segala sesuatunya tak bisa hanya diukur dari uang. Guru yang paling
berharga ialah pengalaman, pepatah yang tak kunjung salah. Memang benar, saya
bertekad, Bismillahirrahmanirrahim..niat memenuhi panggilan hati untuk bisa
lebih bersyukur dan memaknai hidup.
Komentar