Diklat Jurnalistik di Unair………….

Rumah Ayun emang nggak connect ama yang namanya internet, speedy ato apalah namanya tuh. Tapi Rumah Pakde Ayun connect (lhah??? Apa hubungannyach????). Ada, soalnya yang masang internet di rumah pakde Ayun adalah Bapak Ayun. Makanya Ayun kalo ngapa-ngapain gitu, browsing, atau posting atau FS, tinggal ke rumah Pakde. (Tapi jaooohhhh……)
Okey! Itu tadi cuma sekadar pembukaan. Ayun cuma mau cerita kalo kemaren Minggu 30 Maret 2008 Ayun ikutan Diklat Jurnalistik di UNAIR yang diadakan sama LPM Eksekusi FH Unair. Itu hari kedua, hari pertamanya hari Sabtu 29 Maret 2008. Pertamanya emang boring, tapi sewaktu Ayun dikasih kesempatan buat tanya. Ayun jadi semangat!!!
Pembicaranya juga bagus-bagus, jurnalis yang udah bepengalaman. Jadi inget masa-masa Ayun jadi Jurnalis waktu Det Con, inget nggak???? Waktu ngejar-ngejar narasumber, pulang malem, dianggep nggak becus sama orang-orang sampe perjuangan cari Ruangan Instalasi Listrik, lhoh????
Emang nggak mudah jadi seorang Jurnalis. Fakta!! Karena jadi seorang Jurnalis butuh pengorbanan. Kita harus rela meluangkan waktu kita buat narasumber. Kapan pun ada berita, kita harus siap untuk ngeliput, terus wawancara. Iya kalo si narasumber mau diwawancarai, kalo mereka jual mahal dan nggak ngehargain kita, rasanya pengen lari aja dari muka bumi ini.
Yang kedua, mengejar deadline……Kata mas Ingky, salah satu pembicara di Diklat itu, ‘bos’ kita adalah ‘waktu’. Menulis juga pasti butuh waktu dan ide. Karenanya, berita yang ada di hadapan kita itu butuh pengorbanan yang sangat besar, jangan pernah anggap remeh seorang Jurnalis.
Terus, di hari Minggunya, Ayun berpetualang ke pasar buat wawancara sama para penjual dan pembeli di Pasar Karamenjangan itu. Seru juga, karena juga nggak gampang cari penjual yang bisa Bahasa Indonesia.
Pas pengumuman, tentang tulisan terbaik. Memang bukan Ayun yang jadi terbaik. Tapi Ayun lumayan seneng karena Ayun jadi salah satu penulis yang karyanya baik dan dianggap punya nilai plus di Diklat 2 hari itu. Hadiahnya, emang nggak seberapa, 2 potong coklat. Tapi Ayun udah seneng banget karena karya Ayun diakui. Gara-gara keyword yang Ayun gunakan “Jer Basuki mawa bea”. Yang artinya, nggak ada di dunia ini kebaikan yang tanpa biaya.
Sekian saja, terima kasih………..
Ayo Ayun!!!!! Semangat terus nulis….!!!!!!!

Komentar

Anonim mengatakan…
ayun....
keep nulis yah...!
jangan bosen-bosen untuk menggali potensi kamu yang terpendam...


lpm eksekusi fakultas hukum universitas airlangga

www.lpmeksekusifhunair.multiply.com
www.nulisajadisini.blogspot.com
email : lpmeksekusi_hukum@yahoo.com
friendster : lpmeksekusi_hukum@yahoo.com