I’ll miss you, Malang.


ini adalah Tugu Kota Malang
(seumur2 belum pernah ke sini, cuman lewat aja tiap hari..siapa yang mau ngajak kesini ? :p)

Kalo sebagian orang beranggapan hari senin itu menyebalkan, tapi saya tidak. Saya selalu menanamkan pikiran positif kalo tiap hari itu menyenangkan. Counting down menuju S.Psi..cailaaah, gaya banget!
Senin ini as usual piket jaga Lab, ada ujian lisan. Pertama kali dateng di lab saya dong,,jam 7.30 uda dateng, tumben rajin? Haha.. biasanya telat, ya inilah perubahan rek..progress... sambil menomori buku tes, kami para cewe-cewe pada ngerumpik, ngerumpik dari soal PKN sampe caranya beli rumah buat keluarga baru. It’s rather strange but realistic! Tanya ke Bu Santi yang udah menikah dan punya anak, mengalami jatuh bangun membina keluarga baru..

Bicara soal rumah, jadi kangen keluarga di Surabaya. Beberapa bulan lagi pun saya akan meninggalkan Malang, yahh...sejuta kenangan..eh bukan semiliar kenangan, ahh lebih bahkan terpatri dalam ingatan. Pasti saya akan rindu dengan jalan-jalan di kota ini, gang 2 Jalan Jaksa Agung Suprapto yang setiap hari saya lewati pulang-pergi ke Kampus, bahkan saya hapal setiap jengkal jalan saya dari rumah ke Kampus #lebay. Pasti saya akan kangen masa-masa naik angkot ADL tiap pagi dan sore hari, bergumul dengan orang-orang yang pulang kerja, pulang kuliah, anak sekolah yang pulang ke rumah, orang-orang yang menjalani kegiatannya masing-masing. Pasti akan rindu angin kencangnya Malang dan udara sejuknya yang bikin betah berlama-lama di Kampus. Pasti bakal rindu dengan kolega-kolega yang ada di Malang, gaya amat kaya banyak aja koleganya. Pasti bakal kangen dengan suasana tiap pagi di gang 2 dimana banyak suster dan ibu-ibu etnis Tionghoa sambil membawa Injil pergi ke Gereja Corjesu, begitu kental kerukunan umat beragama di sini, ya siapa yang mengira kalau di antara deretan rumah Bude ini beda-beda agamanya, semuanya hidup rukun.
Satu hal yang membuat saya senang ada di Malang selain karena udaranya yang ramah, tapi lalu lintas di sini juga ramah. Berbeda sekali dengan Surabaya, apalagi Jakarta dimana setiap pengendara kendaraan bermotor pengen menangnya sendiri, kalo di Malang ga kaya gitu...semuanya bsia mengatur emosinya dan lalu lintas berjalan lancar dan tertib. Coba deh Kota lain mencontoh Kota Malang untuk hal satu ini.
Saya pasti akan rindu dengan kenangan selama di Kampus dari kuliah, organisasi, dan mungkin ehem..romansa. Ah, untuk hal ketiga rasanya ga perlu dibahas. Jadi inget pertama kali datang ke Malang sama Ibu naik Bus, nekat dari Surabaya ke Malang untuk daftar di Universitas Brawijaya. Saya dan Ibu hanya berbekal satu tas yang berisikan ijazah dan kelengkapan pendaftaran dan beberapa baju, nginep di rumah Chyntia. Setelah mendaftar di Jurusan Psikologi dan Ilmu Komunikasi, saya ke tempatnya Mbak Vera, Notaris yanga ada di kabupaten Malang. Masih inget betul waktu itu pergi ke daerah Lanud Abdurrahman Saleh naik angkot, dan tepat pada saat meninggalnya Mbah Surip, penyanyi lagu “Takgendong kemana-kemana.” Hmm...ternyata itu semua sudah 3 tahun yang lalu, betapa cepat angin berhembus.
Yah, meskipun ga lolos Kedokteran, sekarang saya sadar bahwa memang saya tidak ditakdirkan di sana, untuk apa ngoyo? Kenapa sih orang-orang pengen jadi dokter, termasuk saya? Entahlah...rasanya terlalu fana saya saat itu, sekarang saya sadar kalo kesuksesan itu ga Cuma diraih dengan gelar “dokter”.
Setelah lulus dan dianugerahi gelar S.Psi nanti, saya akan pulang ke Kota asal saya, Surabaya. Saya menuntut ilmu lagi di sana, insya Allah..antara Surabaya dan Jogjakarta sebenernya, let we see Allah berkehendak bagaimana. Yang perlu dipersiapkan sekarang hanyalah doa, dan usaha yang keras. meskipun printer lagi ngadat gini ini, semoga bisa segera selesai deh ya. Insya Allah minggu depan saya ujian LPKN, setelah sekian lama menanti untuk ujian kan? Alhamdulillah ya Allah... semoga dimudahkan dan dapat nilai memuaskan, Amin ya robbal alamin. Setelah itu fokus untuk Skripsi dan segera sidang. Bismillah... J

Komentar

Yunita Dwi mengatakan…
semangat ya ayun..
tulisan kamu sering kali menyindir saya, memberi semangat baru.
trimakasih :)
Yunita Dwi mengatakan…
semangat ya ayun..
tulisan kamu seringkali menyindir saya,, heheh
tapi itu semua memberi semangat baru
makasih ya.. ^^
Qurrota Ayuni Fitriana mengatakan…
iya nita... kamu juga tetep semangat ya!
keep walking to be good scientist!