Teman?

Ada yang bilang, kita ga bisa hidup di dunia ini tanpa teman. Yah, ada benarnya.. karena manusia adalah makhluk sosial yang butuh orang untuk melaksanakan aktivitasnya.
Bicara soal teman, di semester akhir kaya gini, semuanya menjadi individualis. Dulu yang semenjak semester 1 selalu bersama-sama, sekarang...ga bisa kaya dulu. Semuanya sudah berjalan sendiri-sendiri sesuai dengan kepentingannya. Ya inilah hidup, ga ada teman sejati, yang ada teman itu selalu fana.
Ya fana..
Jangan harap setiap orang selalu membantumu dalam setiap langkahmu, menyetorkan muka di depanmu dan setia berada di sampingmu, bahkan pasanganmu sekalipun (kalo udah punya).
Seseorang yang benar-benar ada buat kita, hanya dua menurut saya, yaitu Ibu dan Bapak. Apapun yang terjadi, mereka tidak pernah meninggalkan kita. Meskipun mereka tidaka da di depan kita, menatap dan menemani kita, tapi ingat saja mereka selalu hadir dalam setiap doanya untuk membimbing kita, menemani kita dan membuat hati kita teduh. Masihkah berharap pada teman fana, yang ngakunya teman sejati? It's just like a wind blow!

Tapi..tanpa teman fana, semuanya juga pasti berasa sepi. Meskipun teman yang datang silih berganti, mungkin dari kita yang TK sampe Universitas ini ribuan teman kita kenal, tapi pasti hanya beberapa yang dekat dan bisa nyambung diajak ngobrol, diajak bersuka cita hingga berduka cita, tapi nanti ujung2nya juga tetap mereka akan menemui impiannya sedangkan kita juga menjumpai impian kita.

Sahabat? apa bedanya dengan teman? Sahabat itu udah sangat "close" banget dengan kita, bisa diartikan gitu..tapi untuk jadi sahabat pasti harus memenuhi kriteris tertentu yang sudah kita tetapkan, is that right?
Saya cuma beranggapan, bahwa setiap omongan teman ada baiknya tidak kita percayai 100%, termasuk omongan pasangan (kekasih), saya ga bilang suami/istri loh ya? Kalo udah suami/istri sih omongannya harus kita dengerin, secara mereka kan partner hidup, yang sudah komitmen, kalo komitmen sebelum nikah sih..kembali lagi..it's like a wind blow.

Even semua hal yang terjadi dalam hidup kita bukan sebuah kebetulan, tapi kebetulan itu tiap detiknya juga ga bakal kita inget. Allah sudah merencanakan semuanya, dan semuanya itu harus kita jalani sesuai skenarionya. Jadi kalau masih menyalahkan Allah tidak memberikan kebahagiaan, percayalah bahwa kebahagiaan itu akan datang pada saat yang tepat, the right way, the right time. Believe it!

Anyway, kayanya udah melenceng banget dari topik awal, hehe. Habis liat videonya Marsha dan Vino waktu nikah, bikin melting. Habis dikasitau sama mbak dede dan pita tuh...
Someday dan somehow kalo memang sudah tepat orang dan waktunya, di saat itulah bahagia benar-benar akan datang dan segalanya akan dimulai. Jengjeng...


Komentar