Jogjakarta on the road

Tanggal 16-19 Januari kemarin saya pergi ke Jogjakarta bersama teman-teman dari UKM Tegazs (Tim Penanggulangan penyalahgunaan NAPZA dan HIV/AIDS). Rasanya rindu sekali dengan UKM satu ini, UKM yang menyimpan berubu bahkan berjuta kenangan saat saya masih semester awal. Tapi, setelah memasuki semester 5 saya ga lagi berada di sana padahal saya sudah didaulat jadi Pengurus. Yah...panjang ceritanya...meskipun begitu, silaturahmi dengan anggota-anggota di bawah dan di atas saya masih tetap terjalin.

Untuk pertama kalinya, Tegazs membuat acara studi banding sejak 10 tahun Tegazs didirikan. Amazing! Awalnya saya tahu acara ini dari Tia, anggota Tegazs dari diklat 8. Jadi gini ceritanya, saya lagi nongkrong di perpus wifi-an nyari jurnal, terus sambil buka twitter (kelakuan), tiba-tiba ketemu twitter Tia, dan follow dia...eh keluar perpus tiba-tiba ketemu sama Tia beneran, padahal kita udah lamaaaa banget ga ketemu loh. Ajaib ya? Akhirnya ngobrol singkat dengan Tia membawa informasi tentang studi banding ke Jogja itu. Tapi saat itu saya bilang masih pikir-pikir lagi.

Besoknya abang pram bilang kalo abang udah nulis nama saya buat jadi peserta studi banding. Lah? Padahal saya belum mengiyakan lho..aaah apa-apaan ini si Pram. Duitnya ini lho belum ada... ditambah lagi ternyata Pita, Fiqi, mbak Dede, mas Fikri, Anin, dan Firda ga bisa ikut. Masa cuma berdua doang yang dari angkatan diklat 7?  ya sudahlah...dengan berat hati saya mengatakan iya, tentunya setelah dapet Acc dari orang tua dan Bude.

Tanggal 16 sore saya dijemput abang pram ke rumah Pita. Dari rumah Pita, kita berangkat bareng ke kampus buat kumpul, katanya bis dateng jam 20.00. Nah pada saat itu hujan ga berenti-berenti, akhirnya kita nekat ke Kampus dengan hujan-hujan naik sepeda motor yang ditutupi jas hujan. Alhasil, sampe Kampus basah kuyup bagian belakang. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya bis datang dan kami berangkat.. yeay! Bismillah...

Perjalanan malam yang sungguh rumpik luar biasa. Meskipun yang ikut hanya 22 orang, tapi ramenya minta ampuuuun.. ternyata dari diklat 7 ada juga yang ikut yaitu Memed, mantan ketua umum Tegazs tahun 2011 yang sekarang jadi DPO (Dewan Pertimbangan Organisasi).

Sampai di Jogja sekitar jam 7 pagi, di restoran Ambar Ketawang. Kita mandi dan sarapan disana, meskipun sebenernya perut rada ga enak dibuat sarapan. Setelah siap, kami berangkat ke LSM Siloam yang  merupakan LSM tentang kesejahteraan sosial. Jadi, LSM ini melayani rehabilitasi orang ketergantungan NAPZA, orang dengan HIV/AIDS, orang dengan gangguan jiwa dan masalah-masalah sosial lainnya. Subhanallah banget kan? Ternyata...ada LSM semacam ini. Kami dapet banyak pelajaran tentang toleransi, saling menghargai, dan banyak pelajaran mulia didapat dari sini. Setelah penjelasan singkat tentang LSM ini, kami diajak main angklung bareng biar bisa saling akrab antara anggota Tegazs dan Siloam, motto pada acara itu adalah "Kita adalah saudara". Dari situ, kami jadi tahu bagaimana caranya main angklung. Setelah main angklung, kami diajka berkeliling untuk melihat-lihat bagaimana isi dari LSM Siloam ini, ada ruangan isolasi, ruangan perawatan, kamar tidur, ruang rapat, ruang kerajinan, tempat terapi, kolam ikan, dan banyak lagi. Meskipun tidak terlalu luas, tapi sepertinya mereka semua sangat betah tinggal di sini. Satu hal yang menarik dari sini, ternyata terapi yang mereka lakukan tidak selalu berasal dari teori-teori yang dikemukakan oleh ahli seperti yang saya pelajari di Psikologi, tapi terapi yang mereka lakukan berasal dari kejadian-kejadian sehari-hari yang sangat sederhana tapi memberikan efek positif bagi individu. Super sekali kan?

LSM Siloam sedang main angklung, indah sekali.

Ruang Kerajinan Siloam (maaf belum dirotate gambarnya :p)

Setelah dari LSM Siloam, kami makan siang di tempat sarapan tadi. Alhamdulillah kenyang dan akhirnya setelah berdiskusi sejenak karena ada suatu masalah, jadwal pun diubah. Siang menjelang sore ini kami pergi ke Pantai Parangtritis dan menginap disana.. baiklah...
Sore hari sekitar jam 15.00 kami sampai di Parangtritis, check in di penginapan dan akhirnya bersiap-siap main di Pantainya. Yeay! Sudah lama sekali ga kesini, terakhir ke sini saya masih SMA. Sekarang bisa kesini lagi itu rasanya Subhanallah...
Beberapa saat menggila di antara deburan ombak dan main pasir. Saya pun menepi. ahh...betapa indahnya ciptaan Tuhan ini. Ombak ini, membuat saya menjadi ciut seciut-ciutnya. Siapa sih saya di mata Allah? cuma setitik kecil debu yang disenggol dikit langsung rapuh, manusia oh manusia. Terus apa yang harus disombongkan? Saya juga jadi ngebayangin, ombak di pantai ini sungguh besar sekali, gimana coba kalo tsunami? tingginya bakalan puluhan sampai ratusan meter yah? Tapi heran yah...ombak yang gede banget gini, tapi kenapa ga ada yang berani surfing disini? :p

sama abang Pram, kata Putu kayak Bapak dan anak -_-

Setelah puas bermain ombak dan foto-foto, kami kembali ke penginapan buat mandi dan bersih diri, makan malam daaaan Malioboro! Shopping time! Saya sama abang Pram udah janjian beli bakpia dulu di bakpia Djava naik becak. Cuaca yag kurang mendukung membuat kami harus naik becak, karena letaknya memang agak jauh..hujan lagi. Akhirnya setelah beli bakpia Djava, kita beli bakpia 99 yang direkomendasikan sama bapak becak. Setelah itu..kami belanja! Haha..emang ga seru ya belanja sama cowok tuh...mau nawar dikit langsung dibilangin, "Ayyyyy....", lihat-lihat baju dikit langsung, "Ayyyyy....lamaaaa....". Hadeeehh...akhirnya kami pun pisah, si abang Pram sama Nidi, saya sama Nyam-nyam shopping sendiri. 

Hari kedua, kami bersiap pergi ke Universitas Ahmad Dahlan untuk studi banding dengan UKM tentang NAPZA dan HIV/AIDS disana. Namanya Pelita, tapi ternyata yah...asalnya dari Fakultas Psikologi UKM ini. Geraknya lebih ke Konseling dan pendampingan HIV/AIDS. Keren badai kan? Makanya nama mereka PIKM (Pusat informasi dan konseling mahasiswa), bukan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Setelah berdiskusi ke sana kemari, kami dibatasi oleh waktu hari Jumat dimana cowo-cowo harus menunaikan kewajibannya, akhirnya jam 11.15 kami perpisahan dan sholat jumat.

Setelah sholat Jumat, rombongan kami pergi ke UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) untuk studi banding lagi, yaitu dengan PIKM Jari Mulia di Fakultas Kedokteran. Geraknya juga seperti Universitas Ahmad Dahlan, tapi mereka juga ga kalah keren karena bekerjasama dengan BKKBN dalam menjalankan aktivitasnya. Banyak sekali pengetahuan yang didapat dari sini. Tapi, anggota mereka masih dari lingkungan fakultas Kedokteran saja yang terdiri dari Kedokteran Umum dan kedokteran gigi. Lumayan bisa nambah jaringan temen-temen kedokteran :D
UMY ini bangunannya bagus banget..pantes aja bisa jadi tuan rumah PIMNAS tahun kemarin. 

Pulangnya hari sudah menunjukkan sore, dan kami makan sore sekalian sholat di restoran Ambar Ketawang (lagi). Setelah itu, kami ke Malioboro lagi! Karena malam ini malam terakhir kami di Jogja! Tapi kami dibatasi waktu, karena nyampe Maliobro udah jam 19.15, sedangkan kami harus balik ke bis jam 20.30 untuk melanjutkan perjalanan ke Malang. Saya ga beli banyak, karena kemarin juga udah shopping, alhasil kami foto-foto menggila di depan monumen serangan umum 1 maret 1949, Taman Pintar, dan pinggiran Malioboro. Di sini, saya, Putri dan bang Pram mendeklarasikan sebagai trio galau. Hahaha....  a lot of story and a lot fun dari 3 hari yang amazing inih! Meskipun capek karena harus tidur di bis dan sebelahan sama abang rese' dengan perut buncit, tapi serunya pengalaman bareng temen-temen Tegazs ga akan terlupakan. Danke all!


sama abang di depan monumen. (liat perutnya abang, buncit banget kan?)

Putri dan saya di depan Bank Indonesia, Jogja.

Komentar