I don't know how she does it

Perempuan punya peran ganda saat ia memutuskan untuk berumah tangga dan berkarir di luar rumah. Tentu sajaitu bukan hal yang mudah, apalagi stereotipe patriarki di lingkungan khususnya Jawa yang menuntut perempuan atau seoang Ibu selalu berada di rumah, mengurus keluarga. Kenyataannya, sekarang banyak perempuan modern yang sadar bahwa dirinya punya kesempatan dan potensi yang sama untuk khusus, tidak melulu harus laki-laki. Perempuan tentu saja punya hak yang sama untuk bisa menampilkan kemampuan dalam dirinya. Indonesia, meskipun belum sepenuhnya, namun mulai mencoba untuk membuka diri atas modernisasi yang telah terjadi. Buktinya di kursi legislatif, perempuan telah diberi kuota khusus dengan begitu suara-suara perempuan diharapkan bisa disalurkan oleh para legislatif perempuan yang duduk di bangku legislatif.

Seorang Ibu punya peran sangat besar dalam perkembangan anaknya, hidup suaminya, bahkan anggota keluarga yang lain. Saya selalu salut dengan Ibu yang bisa menyeimbangkan antara karir dan keluarga. Sementara kerjaan di luar belum beres, ia masih bisa menyempatkan diri untuk hanya sekedar menelepon atau mengirim sms menanyakan anaknya sudah makan atau belum, sedang melakukan aktivitas apa, simply but it means a lot.

Saya kadang tidak tahu bagaimana perempuan punya energi yang begitu besar untuk melakukan aktivitas-aktivitasnya. Salah besar kalau ada yang bilang perempuan itu lemah, coba kita tilik, Ibu adalah orang yang paling pertama bangun di pagi hari, lalu ia menyiapkan makanan untuk sarapan seluruh keluarga, setelah itu menyiapkan segala keperluan anaknya sekolah dan suaminya bekerja. Ia pun nantinya juga akan pergi bekerja setelah kegiatan bersih-bersih rumah dan mencuci baju, ia bisa mengerjakannya tepat waktu. Lari-lari ke segala penjuru rumah, kalau bisa dibilang beliau melakukan olahraga jogging setiap hari, makanya jarang sakit.

Setelah pulang dari kerja pun ia menyiapkan makan lagi untuk anak dan suami, bersih-bersih rumah, bercanda dengan keluarga. Tanpa rasa lelah ia melakukan tugas sehari-hari. Malam menjelang, saat anak-anak sudah tidur ia berkutat dengan tugas yang mungkin saja belum selesai saat di Kantor hingga tengah malam, baru setelah itu istirahat. Kegiatan ini berotasi setiap harinya, saya benar-benar tidak paham Ibu bisa melakukan hal seperti ini setiap harinya. Meskipun kadangkala mengeluh, tapi tetap saja saya selalu dibuat kagum dengan apa yang ia buat.

Benar-benar saya tidak tahu bagaimana dia melakukan itu semua....

Anyway, 10 hari terhitung dari besok bakalan jadi hari berpetualang ke kota orang, start dari Malang-Yogyakarta-Jakarta. Bismillahirrahmanirrahim...wish me luck!

Komentar