Memahami siklus regenerasi Kampus

Mahasiswa datang dan pergi, bukan sesuka hati. Mereka datang dengan segala pengharapan, pergi juga dengan segenggam pengharapan dan ilmu yang telah didapat. Iya, di kampus dengan almamater berwarna krem sedikit hijau ini akhirnya Allah melabuhkan saya. Ternyata saya tidak sendiri, Allah memberikan banyak kawan buat menemani. Sebut saja mbak Citra dan mbak Juwita yang diterima di Ilmu Komunikasi FISIP. Ada Palupi dan Mas Santo yang diterima di Hubungan Internasional FISIP. Ada Dilla yang diterima di Fakultas Peternakan. Beberapa pendahulu seperti Mbak Ismah yang di HI juga selalu ada menemani saya, meskipun ia sudah dinyatakan lulus sidang tesis, dan sebentar lagi wisuda. Ada juga Lina yang dulu seangkatan sama saya, tapi sudah 1 tahun ini di Ilmu Komunikasi FISIP. Yang sefakultas dengan saya, ada mbak Caca yang juga diterima di Mapro Psikologi tapi peminatannya Industri dan Organisasi. 

Benar-benar Allah mengatur sebegitu indahnya setiap pertemuan manusia. Kami yang dulu dari kota Malang, hijrah ke Yogyakarta dan dipertemukan lagi di kampus tertua di Indonesa ini. Pagi ini pun saya mengantar Tita ke Kampus perjuangan untuk mengikuti Ospek hari pertama. Dinginnya menusuk, hampir sama seperti di Malang. Memang ya, musim maba selalu dingin seperti ini. Melihat gerombolan mahasiswa baru (maba) yang masih polos ini, jadi ingat gimana culunnya saya pas masih pertama kali masuk Universitas. Euforia pertama kali kuliah di jurusan impian, bertemu dengan banyak teman dari segala penjuru Indonesia, bertukar cerita dan masih banyak kesan lain yang bakal terukir selama Ospek ini. 
Ketika masih berbangga hati memakai jas almamater, nurut diperintah sama panitia ospek atau kakak senior, itulah masa maba. Mengerjakan berbagai tugas aneh bin ajaib yang diperintahkan sampai-sampai harus begadang tidak tidur, menjadi hal yang wajib dilakoni. Ahh....indahnya masa ospek benar-benar sangat dirindukan ketika melihat jubah para wisudawan berjejer mengantri bersalaman dengan Rektor. 
Ya...tidka terasa 4 tahun setelah Ospek, Wisuda adalah momen yang paling dinantikan. Hari ini, saya menyaksikannya. Bagaimana proses regenerasi insan Kampus dari yang diantarkan orang tua, dan saat wisuda juga dihadiri orang tua. Kita tak sedang berbicara proses perkuliahan, yang kita tahu penuh dengan perjuangan. Tapi saya hanya membahas hasil akhir dari perjuangan, yang semoga selalu berbuah manis dan menjadi kenangan terindah untuk kita semua, para insan kampus tercinta dimanapun berada.
Sekali lagi, selamat bagi para maba dan wisudawan!



 

Komentar