Bakmi Bu Asih



Entah frekuensi apa yang menyatukan antara saya, mbak Corey dan mas Dody malam itu. Kami ber-3 dilanda kelaparan yang akhirnya membuat kami berkumpul untuk makan di sebuah tempat yang terbilang sangat Jogja. Sebenarnya saya nggak niat untuk ikut makan di tempat ini karena saya lagi flu berat dan udara Jogja benar-benar lagi nggak bersahabat untuk keluar malam. Tapi karena angin kelaparan, yang akhirnya membawa saya menuju Indomaret Point menemui 2 senior kelas ini. Masih nunggu 1 orang lagi nih, yaitu Kiki. Tapi setelah ditunggu 45 menit dia ga balas dan ga angkat telepon kami, akhirnya kami KZL dan berangkat menuju tempat makan aja deh. 

Tempat makan yang akan kami tuju ada di daerah Wirobrajan, tengah kota Jogja. Warung yang sangat “Jogja” seperti saya bilang, sederhana, masaknya masih pakai “arang”. Menu yang disajikan adalah nasi goreng segala macam dan bakmi. Yeay! Favorit nih dingin-dingin makan bakmi godhog. Kami pun pesan menu yang kami inginkan. Ternyata yang punya warung bakmi ini masih saudara jauhnya mbak Corey. Yang datang cukup ramai, kebanyakan orang-orang sepuh, dan mereka kayanya pelanggan setia. Kami disambut dengan sangat hangat oleh Bu Asih dan anaknya yang membantunya. Kemudian kami mengambil duduk lesehan di pinggir lapangan. Sambil melihat bintang-bintang malam ini yang tidak terlalu banyak, tapi cukup menghibur. Bercerita tentang kota masing-masing, antara Mbak Corey yang berasal dari Sintang, Kalimantan Barat dan Mas Dody yang dari Padang, Sumatera Barat. Kami yang berasal dari 3 pulau berbeda ini, dipertemukan di sebuah kota pelajar ini. Cerita tentang kehidupan S1 mereka yang jauh berada di atas saya, dan saya mendengarkan nasehat-nasehat mereka. Ternyata 2 PNS ini memiliki masalahnya masing-masing, yang saya tidak ketahui ketika di kelas. Memang benar, setiap orang pasti memiliki kendalanya, yang dari luar terlihat baik-baik saja.
Saya nyeletuk bilang “Kayanya ini nunggunya sejam sendiri deh” mengingat antrian yang banyak dan Bu Asih masaknya satu per satu di atas wajan. 

Ternyata bener dong, kami pesan jam 20.30, makanan baru datang jam 21.30an. Ahahaha.... udah tidur-tidur cantik, goler-goler, minuman yang kami minum udah hampir habis, sampe saking frustasinya mau lari-larian di lapangan. Makanan datang, bakmi godhognya enak.... pakai telur bebek dan emang beda ya bakmi Jogja sama bakmi lainnya. Hmm.. ditemani dengan minuman tape yang gulanya pakai gula batu. Malam ini jadi seru! Makanan kami habis ga sampai 10 menit dan kami pun langsung bayar setelahnya.

Eh ternyata rejeki ga kemana... apalagi rejeki bagi anak soleh dan solehah serta penyabar macam kami, eaaaa.... Alhamdulillah sama Bu Asih kami digratiskan, padahal kami udah ngeluarin uang. Udah ngerasa ga enak banget soalnya kami kan bukan siapa-siapanya bu Asih, yang saudaranya kan mbak Corey. Tapi memang orang baik itu ada dimana-mana, malam ini kami menikmati makanan dan minuman enak dengan rasa gratis oleh pemiliknya. Senangnya... terima kasih bu Asih, mbak Corey, mas Dody, dan JOGJA!

Komentar