Sahabat



Berada di antara mereka adalah kebahagiaan yang nyata untukku. Apa yang mereka rasakan, adalah apa yang kurasakan. Bersama mereka, tak akan ada batas waktu yang cukup untuk tentukan pembicaraan-pembicaraan absurd. Aku tak perlu ragu lagi akan persaudaraan ini. Hampir 8 tahun bersama, menjadi bukti bahwa dunia tetap berjalan dengan mereka di samping saya. Tak perlu risaukan lagi perasaan sepi, karena selama bersama dengan mereka, semua akan baik-baik saja. Terima kasih Tuhan, telah engkau berikan rasa kebahagiaan ini. Rasa yang paling membuatku ingin terus menerus mencintai-Mu tanpa henti.

Malang, 20 Januari 2016

Menye-menye banget ya? Biarin deh. Memang lagi menye-menye aja tulisannya. Ini sebenarnya adalah notes tentang perasaan yang saya tulis setahun yang lalu. Ketika itu saya berada di Malang untuk bertemu dengan salah seorang sahabat yang mau ujian skripsi. Bela-belain datang dari Jogja ke Malang demi ngasih semangat? Iya. Lucu sih sebenarnya, karena nggak pakai pikir panjang ngelakuinnya.
Padahal kala itu lagi dalam masa ngerjain laporan praktek kerja, tapi saya pikir nggak ada salahnya 3 hari “lari dari kenyataan” untuk bisa mengumpulkan semangat supaya lebih greget ngerjain laporannya.

Saya bersyukur punya inner circle yang sangat memahami apa adanya saya. Mereka sosok-sosok yang bisa mengimbangi tiap perilaku saya. Mereka sosok-sosok ajaib yang selalu setia menjadi pendengar ketika saya gundah gulana maupun bersuka cita. Kalau bisa diibaratkan prajurit dalam kerajaan, merekalah garda terdepan yang selalu saya andalkan ketika saya ada masalah.

Jika dibilang hubungan kami ibaratnya transaksional, saya dengan tegas menjawab tidak. Di antara kami tidak ada kata saling perhitungan. Kaya misalkan, kemarin dia ngelakuin kebaikan ke saya, sekarang gantian saya yang harus ngelakuin kebaikan ke dia. Jelas nggak pakai rumus kaya gitu. Apa yang saya lakukan kepada mereka, murni karena “I just want to do” karena kamu sahabatku, sesimpel itu.

Hal-hal sederhana yang telah kami lalui bersama, itu yang menjadi pondasi kokohnya hubungan kami hingga sekarang. Meski berada di lain-lain tempat, tapi kami punya hati yang saling tahu bahwa kita akan selalu ada satu sama lain. Inilah yang membuat saya selalu bisa mengandalkan mereka. Orang-orang yang ternyata ditakdirkan beriringan untuk bisa saling menguatkan. Kalau diibaratkan sama lagu, yang mewakili adalah lagunya Rachel Platten – I’m Gonna Stand by You. Suwun yo rek, wis ngewarnai uripku... kon kabeh pokoke paling suangar lah.. semoga ini tetap bertahan sampe kapanpun ya...


Komentar