Ada tangan untuk Rohingya


Timeline berbagai media massa beberapa hari terakhir penuh dengan berita Rohingya di Rakhine, Myanmar. Tragedi berdarah yang telah merugikan suku Rohingya selama beberapa tahun terakhir ini, sarat dengan muatan kemanusiaan. Bukan hanya isu agama dan kesukuan saja seperti yang selama ini digembor-gemborkan. Ada nuansa politik yang sebenarnya dihembuskan di dalamnya, meski saya sendiri belum begitu paham apa sebenarnya.

Memang kalau melihat reaksi publik sangat beragam, mulai dari yang membahas tentang penderitaan Rohingya hingga menyayangkan sikap pemerintahnya yang seakan berpangku tangan. Mayoritas dari kita pasti tidak setuju dengan peristiwa yang disebut-sebut mengandung unsur "pembantaian" ini. Pemerintah Myanmar yang diwakili oleh wajah Aung San Suu Kyi, seperti dilansir dalam bbc.com mengatakan bahwa kesehatan dan pendidikan penduduk Rohingya terjamin. Tapi buktinya apa? Sejumlah kurang lebih 400 ribu warga Rohingya memilih untuk mengungsi ke negara-negara sekitarnya, utamanya ke Bangladesh. Mereka tidak mau menempati tempat tanah kelahiran sendiri karena berbagai perlakuan buruk.

Di balik segala kerumitan yang ada, ternyata masyarakat dunia tidak diam saja. Utamanya di Indonesia, yang memiliki jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia bahu membahu menyisihkan pendapatan untuk meringankan beban Rohingya. Mulai dari para mahasiswa yang turun ke jalan, komunitas-komunitas di kota-kota, artis, social media influencer, pejabat macam Ridwan Kamil, hingga pemerintah Indonesia khususnya bersatu padu menjadi perpanjangan tangan dari para orang baik di Indonesia untuk warga Myanmar. Ini adalah salah satu bukti, bahwa orang Indonesia bukanlah orang yang jahat apalagi pelit dalam hal memberikan apa yang dipunyai. Ada rasa empati mendalam dari Indonesia bagi sesama manusia. Tak ada kata pilah pilih dalam membantu, apapun ras, agama, bahkan kebangsaan. Selama kita bisa membantu, berapapun jumlahnya pasti akan sangat bermanfaat. Bukan hanya dana, tapi juga dukungan semangat berupa surat-surat kecil yang dikirimkan oleh anak-anak sekolah terhadap anak-anak di Rohingya, pasti akan sangat mengena bagi mereka.

Saya yakin, dunia ini tak akan kehilangan orang-orang baiknya. Terlepas dari isu sosial politik yang dibawa, orang baik akan tetap selalu ada, sejalan dengan kebaikan yang kita lakukan. Selama matahari masih terbit dan terbenam pada porosnya, akan ada tangan-tangan yang rela menggandeng erat saudaranya atas nama kemanusiaan.

Komentar