Kenapa Liverpool?

Jika ditanya apakah perempuan juga suka sama bola? Ya, sebagian. Saya termasuk salah satunya. Meskipun nggak yang ngerti-ngerti amat klub dan nama-nama pemainnya serta mereka mainnya gimana, tapi setidaknya saya punya satu klub yang saya masih tetap setia mendukungnya dari dulu. Dia adalah Liverpool, alias The Reds. 
Klub yang bermarkas di Kota Liverpool, UK ini memang sudah mencuri hati saya sejak tahun 2005. Saat itu Gerrard yang masih gemoncer sebagai kapten menunjukkan apa itu main sepakbola yang sesungguhnya. Sejak itulah saya mulai jatuh cinta dengan klub yang memiliki lagu kebangsaan berjudul "You'll Never Walk Alone." 

Berdiri sejak tahun 1892, Liverpool merupakan salah satu klub papan atas di Liga Primer. Mengikuti perkembangan klub dari jaman kepelatihan Rafael Benitez hingga saat ini Jurgen Klopp sangat menarik dinamikanya. Pemegang 18 piala liga utama dan dan 5 piala Eropa ini juga sudah mengumpulkan 7 piala FA. Pertandingan yang paling berkesan adalah ketika tahun 2005 waktu memperebutkan tropi Liga Champion di Istanbul, Turki lawan AC Milan. Itu final paling epic sepanjang sejarah yang akhirnya mengantarkan Liverpool jadi juara dan Gerrard sebagai pemain terbaik. 

Setelah itu, saya nggak hapal banget klasemen Liverpool kaya gimana, meski masih selalu baca beritanya di bagian Sport terutama kalau ada wajah Gerrard. Selain itu mengikuti pertandingannya di TV dan sesekali ikut nobar. Kemudian di tahun-tahun berikutnya kepelatihan berganti dan beberapa pemain seperti Torres, Balotelli, Suarez, Sturidge, ikut meramaikan menggunakan jersey merah ini. Tapi tetap pemain favorit masih Gerrard, yang akhirnya memutuskan pensiun setahun belakangan. Yaa memang usia tidak bisa berbohong. Tapi, tenang The Reds masih punya generasi emas macam Jordan Henderson, Emre Can, Adam Lallana, Sadio Mane, dkk dan tentunya Simon Mignolet sebagai penjaga gawang. 

Banyak tulisan tentang orang-orang yang terinspirasi untuk berkarya berkat Liverpool. Ada yang membuat tulisan yang bertajuk "Agama Liverpool," ada juga yang berhasil membuat buku tentang sejarah Liverpool dari A hingga Z. Bagi orang lain yang nggak ngerti begitu kecintaan mereka terhadap klub, bukan hanya pada permainannya tapi juga kepada sosok-sosk di balik nama besar Liverpool. Para pemain, pelatih, tim kesehatan, stadion Anfield, kota Liverpool, lagu kebanggan, hingga low profile yang selalu menjadi ciri khas dari The Reds. Bagi saya, Liverpool adalah cermin dari kerendah hatian sebuah tim yang tanpa jumawa berhasil membuat para fansnya di seluruh dunia tetap berpihak dan membela mereka mati-matian. The Reds sudah pernah mengalami tragedi berdarah yang cukup menyakitkan, sehingga belajar dari pengalaman tersebut yang tak ingin diulangi. 

Terakhir, kenapa masih kekeuh dengan Liverpool? Saya nggak pernah ragu dengan ketangguhan tim ini, menang ataupun kalah selalu dihadapi dengan lapang dada dan tidak sombong. Meski pernah dinobatkan sebagai Team of The Year oleh World Soccer Magazine tahun 2001 dan 2005 (udah lama juga ya), Liverpool tetap konsisten memberikan yang terbaik, totalitas, dan selalu berpihak pada kedamaian. 

Ya, ini adalah suara kecil dari salah satu fans Liverpool di belahan dunia bernama negara Indonesia. Yang jelas salah satu daftar mimpi saya adalah bergabung dengan ribuan Liverpudlian menyanyikan You'll Never Walk selama pertandingan Liverpool di Anfield, UK sana. Someday semoga ini bisa tercapai. Aamiin ya robbal alamin. 

Komentar