Tere Liye Quotes

There are some quotes that I liked much from one of my favourite author, Tere Liye:

"Membiarkan pergi adalah sama seperti kita berdiri di halte, lantas setelah ditunggu lama, sebuah bus mendekat, penumpang naik, bus beranjak jalan, menjauh, dan kita tetap berdiri di halte tersebut. Menatapnya dengan segenap perasaan. Membiarkan pergi adalah salah satu cabang perasaan sejati. Seberapa lama pun kita telah menunggu bus itu, seberapa penting urusan kita, namun kita,membiarkan pergi dgn ihklas, karena boleh jadi itu keputusan terbaik atas nama kehormatan perasaan."


"Jika dua orang memang benar2 saling menyukai satu sama lain. Itu bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi ‘hadiah’ yg hebat utk orang2 yg bersabar. Sementara kalau waktunya belum tiba, sibukkanlah diri utk terus menjadi lebih baik, bukan dengan melanggar banyak larangan. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar."

"Jangan habiskan waktu kita untuk seseorang yang tidak pernah tahu bahwa kita menghabiskan waktu untuknya."

“Tidak ada yang pergi dari hati. Tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan” 

"Urusan file2 di laptop, komputer, HP, itu simpel sekali. Tidak diperlukan, mengganggu, menuh2in kapasitas, maka tinggal delete, buang ke recycle bin. Beres.

Nah, sama dengan file2 di dunia nyata. Kenangan2 yang mengganggu, masa lalu yang terus menghantui, file2 yang tidak diperlukan, apalagi orang2 yang hanya membuat kita menjadi buruk, berpengaruh buruk, maka tinggal delete, buang recycle bin. Beres. Jangan kelamaan mikirnya, nanti hard disk kehidupan kita penuh, bikin hang, bikin lambat, error."

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.”

Komentar